Nepal Coverage
I DESEMber 2018
A
BC menjadi salah satu lokasi pendakian
populer bagi wisatawan setelah Eve
rest Base Camp dan Annapurna Circuit. Pendakian ke
ABC yang tercatat sebagai jalur
trekking yang paling banyak didaki setiap tahun tersebut.
Tempat ini merupakan salah
satu destinasi impian saya sejak
sembilan tahun yang lalu. ABC
merupakan pijakan awal untuk
mencapai puncak Gunung
Anna- purna yang menjulang
dengan ketinggian 8.091 mdpl.
Selain menawarkan pemandangan di sepanjang trek yang
begitu indah, ABC juga popu ler dengan jalur pendakiannya
yang cukup ramah. Tingkat kesulitannya sedang atau moderate, tidak seberat trek di Annapurna Circuit yang panjang.
Meski begitu, jangan menganggap remeh jalur pendakian ini. Persiapan fisik yang
matang wajib dilakukan, sebelum melakukan pendakian di
manapun tempatnya. Saya
memilih mendaki di bulan Oktober 2018 lalu karena salah
satu musim terbaik pendakian.
Tanpa Guide
S
uhu udara di bulan itu tidak
terlalu ekstrim, tidak terlalu
dingin, langit cerah tidak ada
angin monsoon dan minim terjadi badai. Bila ingin merasakan
mendaki di atas salju yang tebal,
mendaki di awal tahun atau akhir
tahun bisa jadi pilihan. Tapi
risikonya, jalur pendakian bisa
saja ditutup karena saking tebalnya salju, rawan longsor
ataupun badai.
Mendaki Pegunungan Himalaya Seorang Diri
Menapaki
annapurna Base CaMp,
LeLah TerBayar
Barisan pegunungan Himalaya selalu menjadi magnet bagi para petualang
dari berbagai belahan dunia. Salah satunya Annapurna Base Camp (ABC)
yang menawarkan sensasi mendaki di ketinggian 4.130 meter di atas
permukaan laut (mdpl). Berikut ini catatan wartawan Nyata, Ari Ganesa
yang mendaki gunung di wilayah Nepal seorang diri
pada awal Oktober 2018 lalu.
Pendakian di musim hujan sekitar
akhir Mei juga tidak disarankan
karena alasan keamanan.
Sebelum melakukan trekking, pendaki wajib mendapatkan surat izin yang berupa
Annapurna Conservation Area
Project (ACAP) dan Trekker’s
Information Management System (TIMS) card. Trekking permit ini sangat penting bagi
pendaki yang bukan berkewarganegaraan Nepal. Untuk
mengantongi
ACAP
dan
TIMS card, wisatawan harus
merogoh kocek sebesar USD
40 (sekitar Rp 595 ribu) untuk
single entry.
Bila seorang pendaki tidak
memiliki trekking permit, ganjaran denda di pos pemeriksaan siap menanti. Saya mengurus kedua perizinan tersebut di otoritas setempat, Nepal
Tourism Board Pokhara di Dam
Side, sekitar 20 menit berjalan
kaki dari Lake Side. Pokhara,
kota kedua terbesar setelah
Kathmandu, adalah pintu masuk pendakian ke daerah konservasi kawasan
Gunung Annapurna.
Anna-
purna conservation area adalah
habitat bagi 1.226 spesies tumbuhan, 102 spesies mamalia,
474 jenis burung, 39 jenis reptil
dan 22 amfibi. Pada 5 Oktober
2018 lalu, saya berangkat ke
ABC menggunakan Jeep dari
Pokhara untuk menuju Motkyu
dengan harga USD 8. Perlu waktu 3-4 jam menuju Motkyu, salah
satu desa di kaki Gunung Annapurna.Untuk mendaki ABC, dengan alasan penghematan, saya
mendaki sendiri tanpa guide dan
tanpa porter. Selain itu, saya
trekking tanpa satu pun teman
seperjalanan dari Indonesia.
Berbekal peta ABC dan
berbagai informasi yang saya
dapat dari teman-teman yang
32
terlebih dulu menyelesaikan
trekking, rute di ABC cukup
jelas, sehingga tanpa guide
pun pendakian bisa dilakukan
dengan aman. Dari Motkyu
pendakian saya mulai. Selain
Motkyu, para pendaki bisa juga
memulai pendakian dari Desa
Kimche, Siwai, Pedi, Nayapul
atau Ghandruk.Titik pertama
yang saya tuju dari Motkyu
adalah Chomrong di ketinggian 2.210 mdpl.
Lima Hari
D
esa ini terletak di atas
bukit yang memiliki view
menawan.Gunung Annapurna
yang berselimut es bisa terlihat
dengan jelas dari salah satu
desa favorit para pendaki ini.
Mendaki di ABC tidak perlu
membawa tenda, sleeping bag
atau bahan makanan seperti
mendaki gunung di Indonesia
pada umumnya. Karena di tiap
desa yang dilalui tersedia local
lodge (penginapan), kedai dan
restoran untuk memenuhi semua
kebutuhan para pendaki.
Saya sendiri membutuhkan
waktu sekitar tiga jam untuk
mendaki dari Motkyu ke Chomrong. Sebelum mencapai Chomrong, desa yang dilalui adalah
Jhinu yang terletak di ketinggian
1.760 mdpl.
Di Chomrong, tersedia 15
penginapan dan saya menginap
di sebuah guest house dengan
harga NPR 200 (sekitar Rp
25.500) per malam. Keesokan
harinya pada 6 Oktober, pukul
08.00 waktu setempat saya melanjutkan perjalanan dari Chomrong menuju Dovan dan berhenti sebelum hari mulai gelap.
Dari Chomrong, jalur
pendakian melintasi
Saya (kiri) mencapai Annapurna Base Camp di ketinggian 4.130 mdpl
33
Foto-Foto: GANESHA
I DESEMber 2018
Jalur pendakian di Annapurna Base Camp
View danau Fewa, di Pokhara
Dovan
Guest house yang tersedia di
Desa Sinuwa (2.340 mdpl),
Bamboo (2.400 mdpl) hingga
akhirnya mencapai Dovan di
ketinggian 2.600 mdpl. Dari
Chomrong ke Dovan saya
trekking sekitar hampir 8 jam.
Mendaki 7-8 jam sehari
adalah target yang masuk akal
untuk saya dengan rencana
pendakian (itinenary) yang sangat singkat. Hanya 5 hari saja.
Padahal rata-rata para pendaki
perlu 10-12 hari. Di Dovan hanya tersedia 3 lodge sehingga
tidak ada banyak pilihan. Saya
mendapatkan lodge dengan
harga NPR 200 untuk 1 bed.
Pada 7 Oktober pukul 7.30,
saya melanjutkan perjalanan kembali dari Dovan menuju Macapuchre Base Camp (MBC). Untuk
menuju MBC, daerah yang harus
dilalui adalah Himalaya (2.920
mdpl) dan Deurali (3.230 mdpl).
Prayer Flags
S
etelah istirahat makan siang
di pos Himalaya, dalam perjalanan menuju Deurali saya
bertemu dengan 3 pendaki
Nepal dan kami berjalan bersama hingga MBC. MBC yang
berada di ketinggian 3.700
mdpl merupakan desa yang
terakhir untuk menginap sebelum mencapai ABC.
Kami berempat menginap di
salah satu lodge di MBC dengan harga NPR 200 per orang.
Jadwal Pendakian
ke Annapurna Base Camp
n
n
n
n
n
Hari ke 1 (5 Oktober 2018):
Pokhara - Motkyu - Jhinu - Chomrong
Hari ke 2 (6 Oktober 2018):
Chomrong - Sinuwa - Bamboo - Dovan
Hari ke 3 (7 Oktober 2018):
Dovan - Himalaya - Deurali - MBC
Hari ke 4 (8 Oktober 2018):
MBC - ABC - Deurali – Himalaya - Dovan - Bamboo
Hari ke 5 (9 Oktober 2018):
Bamboo - Sinuwa - Chomrong - Jhinu - Siwai - Pokhara
Para pendaki disarankan untuk
bermalam di MBC sebelum
melanjutkan pendakian menuju
ABC dengan tujuan aklimatisasi
(beradptasi dengan iklim
setempat).
Bila tidak melakukan aklimatisasi sebelumnya, para pendaki akan rentan terserang altitude sickness ataupun Acute
Mountain Sickness (AMS). Jadi,
untuk mengurangi efek dari
penyakit ketinggian tersebut,
aklimatisasi wajib dilakukan. Apalagi untuk para pendaki yang
tinggal atau terbiasa berada di
daerah tropis.
Pada 8 Oktober, saya bersama 3 teman dari Nepal bangun pukul 3.00 dan melakukan
persiapan untuk menuju ABC
dari MBC pada pukul 4.00.
Kami berjalan bersama menca-
pai ABC di ketinggian 4.130
mdpl. Butuh waktu 3 jam
untuk menggapai ABC
yang menjadi titik puncak
pendakian ini. Sepanjang
jalur pendakian MBC ke
ABC, di kanan kiri trek diselimuti dengan indahnya
hamparan salju. Ketinggian
ABC sedikit di bawah Cartenz Pyramid, Papua.
Semua rasa lelah terbayar sudah saat akhirnya
dengan susah payah saya
bisa mencapai ABC. Di
view point ABC terdapat banyak
bendera berwarna-warni bertuliskan doa atau prayer flags
yang sakral. Bendera tersebut ditaruh di ketinggian dengan harapan doanya bisa terkabul. Doa
itu berisikan permintaaan keberuntungan dan panjang umur.
Saya menyusuri
Thamel, pusat industri pariwisata di
Kathmandu
Bendera bertuliskan doa terbenta
ng
Para pendaki banyak berfoto di
spot tersebut sebagai penanda
telah mencapai titik ABC. Matahari terbit yang menyembul
dari balik gunung menambah
sensasi keindahan alam di barisan pegunungan Himalaya
tersebut.
di Annapurna Base Camp
Dengan berbagai keterbatasan diri, mimpi untuk
menggapai ABC akhirnya tercapai. Pendakian ini memberikan banyak pengalaman serta
pelajaran hidup yang begitu
berharga. •gan/eno