IFAD Coverage
IV maret 2019
39
Dari
Workshop
Thomson
Reuters
Foundation
di Roma,
Italia
Konferensi tahunan IFAD di kantor pusat FAO, Roma, Italia
Jurnalis dari 15 negara menerima sertifikat kelulusan
Thomson Reuters
Foundation mengundang wartawan Nyata
Ari Ganesa untuk menghadiri Reporting Rural
Poverty and Agricultural
Development Workshop
di Roma, Italia, pada
12-15 Februari lalu.
Inilah laporannya.
Paus Fransiskus berpidato dalam pembukaan 42nd annual Governing Council IFAD
Sherrie Silver
”Selama lebih dari empat dekade, IFAD telah banyak berinvestasi untuk masyarakat di pedesaan,” ujar Direktur Divisi Komunikasi IFAD Cassandra Waldon, Selasa (12/2).
Bertemu Paus
D
ari pemaparan narasumber,
terungkap bahwa dalam 35
tahun terakhir IFAD dan pemerintah Indonesia telah menginvestasikan lebih dari USD1 miliar (setara Rp14,3 triliun dengan kurs
Rp14.500 per USD) untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi di
pedesaan. Dan, sejak tahun 1980,
IFAD telah mendukung 17 proyek
di Indonesia.
Hari ke dua (13/2) diisi dengan
diskusi kelompok para peserta
dan menghadiri Indigenous People’s Forum 2019 untuk membahas cara mengurangi kemiskinan
dan memerbaiki taraf hidup masyarakat pedesaan.
Hari ke tiga (14/2) menjadi momen sangat istimewa, karena kami berkesempatan bertemu dengan pemimpin Gereja Katolik
sekaligus Kepala Negara Vatikan
Paus Fransiskus.
Dalam pidato yang disampai-
Berdiskusi dengan Presiden IFAD, Gilbert Houngbo (kanan)
kan dalam bahasa Italia, Paus menyatakan bahwa kelaparan bisa
menjadi masa lalu dunia jika semua orang dan lembaga bekerja
sama. Pidato dari perwakilan berbagai negara disampaikan dalam
beberapa bahasa, seperti Inggris,
Spanyol, Italia, Rusia, Arab, dan
Prancis.
Para jurnalis bebas memilih bahasa yang mereka inginkan lewat
headphone untuk bisa memahami isi acara.
Silver. Sherrie yang juga seorang
aktris, koreografer, dan penari kelahiran Rwanda itu mendunia setelah karyanya This is America
Foto-foto: ARI GANESA
M
asih banyaknya kemiskinan dan kelaparan
yang terjadi di negara-negara berkembang, jadi perhatian tersendiri
bagi International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Untuk itu, lembaga keuangan
internasional dan badan khusus
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
yang dibentuk pada tahun 1977 itu
menggelar Reporting Rural Poverty and Agricultural Development
Workshop di Roma, Italia, pada 1215 Februari lalu.
Tahun ini IFAD bekerja sama
dengan Thomson Reuters Foundation mengundang 16 jurnalis
dari berbagai media, baik cetak,
elektronik, maupun online. Ke-16
jurnalis itu adalah mereka yang
lolos seleksi dari 680 jurnalis yang
berasal dari berbagai negara.
Nyata adalah satu-satunya media dari Indonesia yang terpilih.
Lima belas jurnalis lainnya berasal
dari Tiongkok, Chile, El Salvador,
Vietnam, India, Brazil, Kazakhstan,
Yordania, Georgia, Zimbabwe,
Kamerun, Kenya, South Africa
dan Nigeria.
Workshop berlangsung empat
hari. Hari pertama bertempat di
kantor pusat IFAD.
Tema yang dibahas antara lain
upaya IFAD dalam memberdayakan para petani di negara berkembang untuk meningkatkan
ketahanan pangan dan memperbaiki taraf hidup mereka.
memenangkan Best Choreography MTV Video Music Awards
2018 dan Grammy Awards 2019.
Sebagai seorang influencer
dengan ratusan ribu pengikut,
baik di Instagram maupun YouTube, Sherrie begitu bersemangat membantu memberdayakan
kaum muda negara-negara Afrika
melalui tari dan berbagai kegiatan filantropinya.
”Para pemuda butuh peluang
lebih banyak di bidang pertanian
untuk membantu menyediakan
bahan pangan bagi populasi yang
terus tumbuh. Juga membangun
masa depan sejahtera di tempat
tinggal mereka,” ujar perempuan
24 tahun yang dinobatkan sebagai duta termuda IFAD itu.
Hari kian bergulir, tanpa terasa
serangkaian acara pun usai. Namun, rasa bahagia masih tersirat
dari ekspresi para peserta yang
selama empat hari mendapatkan
pengalaman yang tak terlupakan.
Binar mata antusias dari para
jurnalis membuktikan bahwa sepulang dari workshop ini, jelas
ada wawasan berharga yang mereka peroleh tentang jurnalisme,
pertanian dan pengembangan
pedesaan.
Bertemu rekan-rekan jurnalis
dari berbagai negara dan saling
bertukar pikiran, rasanya tak cukup waktu empat hari untuk belajar dari semuanya. •gan/hen
Sherrie Silver
S
elain bertemu Paus Fransiskus,
para jurnalis juga berkesempatan berbincang dengan Advocate for Rural Youth PBB, Sherrie
Ari Ganesa, di kantor pusat FAO, Roma